Minggu, 12 Agustus 2012

ANDAI SAJA

Andai saja kau masih sendiri
Ku akan jadi bagian hidupmu
Karena aku pun kini sendiri
Sendiri

Yang sesungguhnya kau telah berdua
Bahagia dengan dirinya
Aku hanya bisa bersedih
Bersedih

Andai saja aku jadi milikmu
Andai saja kau pun mencintaiku
Ku kan akhiri kesendirianku
Ini.....

Yang sesungguhnya kau telah berdua
Bahagia dengan dirinya
Aku hanya bisa bersedih
Bersedih

Andai saja aku jadi milikmu
Andai saja kau pun mencintaiku
Ku kan akhiri kesendirianku
Ini

Andai saja kamu putus dengannya
Andai saja kau akhiri dengannya
Ku kan gantikan dirinya untukmu
Jadi kekasihmu

Andai saja aku masih sendiri
Andai saja aku mencintaimu
Ku kan gantikan dirinya untukmu
Jadi kekasihmu

TULSAN KOSONG


HILANG PIKIRAN

Terkadang aku melihatmu
di samping kelas yang kosong
setiap pulang sekolah
heemp... dirimu tak melihatku

ku lewati hari_hariku
ku pinta no. kontakmu
ku hubungi dirimu

seminggu q hubungi dirimu
sadar, rasamu datang padaku
aku jujur. aku cinta padamu
kau jawab " AKUPUN MERASAKAN YG KAU RASAKAN "

Namun aku sadar hingga saat ini datang
kau tlah dimiliki orang lain
tidak untuk diriku, tidak akan pernah

sekarang, ku tutup harapan tuk bisa bersamamu
ku tutup lembaran yg pernah q tulis untukmu
ku buang rasaku
ku buang pikiranku

selamat tinggal adindaku
selamat tinggal cintaku
kau layak untuk dirinya
bukan untuk diriku...


thax b4

Senin, 06 Agustus 2012

MASALAH SOSIAL


MASALAH SOSIAL

1.       KLASIFIKASI MASALAH SOSIAL
Sebuah klasifikasi masalah sosial sesungguhnya merupakan akibat dari interaksi sosial antarindividu, antara individu dengan kelompok, atau antara suatu kelompok dengan kelompok lain. Dalam keadaan normal terdapat keterpaduan serta keadaan yang sesuai pada hubungan antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Apabila antara unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan, maka hubungan sosial akan terganggu sehingga memungkinkan terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok.
Ada banyak faktor yang menjadi sumber masalah sosial di dalam masyarakat, diantaranya adalah faktor ekonomis, biologis, psikologis, dan kebudayaan setempat. Semua faktor itu memunculkan kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial. Setiap kelompok masyarakat memiliki norma sendiri yang menjadi ukuran kesejahteraan, kesehatan, serta penyesuaian diri baik individu maupun kelompok. Soerjono Soekanto membedakan masalah sosial menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
a.       Masalah sosial dari faktor ekonomis, misalanya kemiskinan, pengangguran.
b.      Masalah sosial dari faktor biologis, misalnya penyakit menular.
c.       Masalah sosial dari faktor psikologis, misalnya penyakit saraf, bunuh diri, gila, dan lain-lain.
d.      Masalah sosial dari faktor kebudayaan, misalnya perceraian, pencurian, kenakalan remaja, konflik ras, dan lain-lain.
Pengelompokan masalah sosial lainnya adalah berdasarkan hal-hal berikut.
a.       Kepincangan warisan fisik yang diakibatkan oleh pengangguran atau pembatasan-pembatasan sumber daya alam.
b.      Warisan sosial, misalnya pertumbuhan dan berkurangnya penduduk, pembatasan kelahiran, migrasi, angka harapan hidup, kualitas hidup, pengangguran, depresi, pendidikan, politik, dan supremasi hukum.
c.       Kebijakan sosial, misalnya perencanaan ekonomi, perencanaan social, dan lain-lain. 

2.       KRITERIA MASALAH SOSIAL
Para sosiolog telah menyusun ukuran atau kriteria untuk menentukan hal mana termasuk kedalam masalah sosial sebagai berikut.
a.        Kriteria utama
Unsur utama dari masalah sosial adalah adanya perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dengan kondisi-kondisi nyata kehidupan. Artinya, adanya ketidakcocokan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dengan yang telah terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup. Tingkatan perbedaan tersebut berbeda-beda untuk setiap masyarakat tergantung pada nilai-nilai yang mereka anut bersama. Jadi, masalah sosial di suatu masyarakat belum tentu menjadi masalah sosial di masyarakat lain. Misalnya, di sebuah sekolah yang tertib, apabila lima orang siswa dalam satu ruang ujian semester mencontek dianggap masalah. Namun, di sekolah yang lain tidak dianggap masalah meskipun hampir setengah siswanya berbuat curang pada saat ulangan.
b.      Sumber masalah sosial
Masalah-masalah sosial tidak hanya berasal dari kondisi-kondisi atau proses-proses sosial, tetapi juga berasal bencana alam, misalnya gempa bumi, kemarau panjang, banjir dan lain-lain. Contohnya kemarau panjang, kegagalan panen yang berbuntut pada kemiskinan dan kelaparan yang merupakan masalah sosial. Dalam hal ini sosiologi akan tertantang untuk menelaah lebih jauh apa saja yang menyebabkan kemiskinan di suatu daerah.

c.       Penetapan masalah sosial
Penetapan tentang hal mana yang menjadi masalah sosial biasanya dilakukan oleh sekelompok kecil individu yang mempunyai kekuasaan dan wewenang. Ini sangat wajar, sebab tidak mungkin tiap anggota masyarakat menentukan sendiri nilai-nilai sosial lalu semua dilebur dalam satu pendapat.
d.      Masalah-masalah sosial nyata dan laten
Masalah-masalah sosial yang nyata adalah masalah sosial yang timbul sebagai akibat terjadinya kepincangan-kepincangan yang disebabkan tidak sesuainya tindakan dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat, dan masyarakat umumnya tidak menyukai kepincangan itu. Masalah sosial nyata keberadaannya diakui oleh masyarkat dan ada keyakinan dapat diatasi atau dihilangkan. Sedangkan masalah-masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat tetapi masyarakat tidak mengakuinya sebagai masalah di tengah-tengah mereka. Hal ini disebabkan oleh suatu ketidakberdayaan untuk mengatasinya. Misalnya, korupsi diyakini sebagai masalah sosial yang sangat merugikan dan dilakukan di setiap lapisan masyarakat, akan tetapi masyarakat tidak mampu mengatasinya.
e.      Perhatian masyarakat
Suatu kejadian yang merupakan masalah sosial belum tentu manjadi perhatian masyarakat, sebaliknya suatu yang menjadi pusat perhatian juga belum tentu merupakan masalah sosial. Misalnya, robohnya jembatan baja yang melintasi sebuah sungai sangat menarik perhatian meskipun bukan merupakaan masalah sosial.
3.       BEBERAPA MASALAH SOSIAL PENTING
a.       Kemiskinan
Dewasa ini, perbedaan kedudukan ekonomi para warga masyarakat ditentukan secara jelas karena berkembangnya nilai-nilai sosial baru di masyarakat tentang kedudukan berkenaan dengan pemilikan benda-benda bernilai ekonomi. Nilai-nilai baru ini berkembang sejak dimulainya perdagangan ke seluruh dunia. Nilai-nilai yang berkembang di suatu masyarakat cenderung diakui pula sebagai nilai oleh suatu masyarakat lainnya, terutama apabila berasal dari kelompok masyarakat yang tingkat peradabannya diyakini lebih tinggi daripada masyarakat setempat. Oleh karena itu, tingkat kepemilikan harta menimbulkan masalah sosial baru yaitu kemiskinan.
Kemiskinan adalah suatu keadaan ketika seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Pada masyarakat yang bersahaja, kemiskinan identik dengan kesulitan memenuhi kebutuhan primer (sandang dan pangan). Tetapi, pada masyarakat kota yang lebih modern, kemiskinan menjadi masalah sosial. Kemiskinan menyebabkan orang-orang melakukan tindakan yang melanggar norma dan nilai, misalnya mencuri, melacur, korupsi, dan sebagainya. Ini semua disebabkan karena kurang berfungsinya lembaga-lembanga ekonomi, sehingga taraf kehidupan ekonomi masyarakat tidak dapat diangkat ke kedudukan yang lebih baik.
b.      Kejahatan
Kondisi dan proses sosial menghasilkan berbagai perilaku sosial di masyarakat, termasuk perilaku kejahatan. Kejahatan dianggap sebagai masalah sosial sebab dapat merugikan anggota masyarakat lainnya. Kejahatan terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial, diferensiasi, kompensasi identifikasi, dan kekecewaan yang agresif. Perilaku jahat itu dipelajari melalui pergaulan yang dekat dengan pelaku kejahatan sebelumnya,ditambah pengaruh media komunikasi seperti buku, koran, radio, dan film.
c.       Disorganisasi Keluarga
Keluarga adalah unit kelompok terkecil didalam masyarakat sehingga segala permasalahan yang terjadi dalam keluarga akan memengaruhi masyarakat secara umum. Sebaliknya, keharmonisan  hubungan dalam keluarga akan menjadi modal terbentuknya suatu masyarakat yang stabil. Namun, sulit dihindari terjadinya disorganisasi (keretakan) keluarga sebagai unit terkecil di tengah-tengah masyarakat karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajaiban-kewajiban yang sesuai dengan peranan sosialnya.
Bentuk-bentuk keretakan keluarga tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
1)       Keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar nikah. Misalnya, anak tanpa ayah. Maka dalam hal ini, ayah kandung gagal mengisi peran sosialnya, begitu pula keluarga pihak ayah dan ibu anak yang bersangkutan.
2)      Keluarga yang mengalami disorganisasi keluarga atau perceraian, yang sering disebut broken home.
3)      Buruknya komunikasi di dalam keluarga.
4)      Hilangnya pimpinan rumah tangga atau orang yang berkedukan sebagai pemimpin karena meninggal, dihukum, atau bertugas keluar kota dalam jangka waktu lama.
5)      Terganggunya keseimbangan jiwa (gila) salah satu anggota keluarga, terutama jika menimpa ayah dan ibu.

d.      Masalah Remaja
Di dalam masyarakat modern sekalipun selalu dijumpai pertentangan antara pemuda dan orang tua. Pemuda umumnya merasa telah dewasa secara fisik (biologis), akan tetapi para orng tua selalu menganggap mereka belum dewasa sehingga tidak boleh memikul peran-peran orang dewasa. Hal ini dapat dimengerti sebab banyak peran yang tidak hanya memerlukan syarat kematangan fisik (usia), kan tetapi juga memerlukan syarat kematangan mental, pendidikan, dan keahlian tertentu.
Pada masa remaja, seseorang sedang mengalami peralihan meninggalkan tahap kehidupan anak-anak menuju tahap kedewasaan. Kepribadiannya sedang terbentuk dan pegangan yang pasti masih dicari. Masa peralihan ini merupakan masa yang kritis, seperti halnya musim pancaroba yang merupakan musim peralihan sehingga membuat orang-orang mudah terkena penyakit. Di masa peralihan ini, jika masuk unsur-unsur negative, remaja akan mudah terpengaruh dan mengalami krisis. Pada masa pencarian pegangan yang pasti ini pula, remaja mencoba menguji nilai dan norma masyarakat kemudian mencari yang cocok untuk dirinya. Akibatnya, dapat terjadi perilaku yang tidak disukai masyarakat. Pada saat itulah remaja memerlukan bimbingan, terutama dari orang tuanya.
e.      Peperangan
Peperangan dipandang sebagai bentuk pertentangan yang dahsyat sehingga merugikan dan menimbulkan disorganisasi, baik di negara yang menang maupun di negara yang kalah. Peperangan juga dapat dipandang sebagai lembaga kemasyarakatan, sebab peperangan biasanya diikuti dengan akomodasi yang melahirkan bentuk-bentuk kerja sama baru antarnegara atau antarmasyarakat yang terlibat konflik.
f.        Pelanggaran Terhadap Norma
1.       Pelacuran
Pelacuran adalah suatu pekerjaan informal yang menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan tujuan mendapatkan upah. Pelacuran merupakan warisan lama dari masyarakat, sebab kegiatan melanggar norma ini telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu.
2.       Kenakalan remaja
Kenakaln remaja diwujudkan melalui organisasi semi-formal (geng). Mereka umumnya cenderung melakukan hal-hal yang tidak disukai masyarakat, misalnya perkelahian antar-pelajar, penggunaan narkoba, kebut-kebutan, mencorat-coret fasilitas umum, mengedarkan bahan-bahan pornografi (majalah dan vcd), pergaulan bebas, perampokan bus kota, atau pemalakan/meminta uang dan barang-barang secara paksa.
g.       Masalah Kelainan Seksual
Kelainan seksual di sini termasuk homoseksual, baik yang dilakukan sesama lelaki maupun yang dilakukan sesama wanita (lesbian).
h.      Masalah Kependudukan
Penduduk merupakan sumber daya. Negara yang penduduknya banyak berarti memiliki sumber daya yang besar untuk membangun. Akan tetapi, jika jumlah banyak tersebut tidak diimbangi dengan kuaalitas yang baik, tentu akan menjadi beban atau masalah dalam meningkatkan taraf ekonominya. Selain itu, pertumbuhan yang cepat dan persebaran yang tidak merata juga menimbulkan masalah sosial lebih lanjut.

Minggu, 05 Agustus 2012

laporan hasil penelitian


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberitahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji tersebut bertingkah laku seolah-olah ia masih tetap terkubur dengan cara mengecambahkan biji dalam kegelapan. Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan tempat terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor, seperti yang telah disebutkan pada kalimat sebelumnya. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong – polongan (fabacae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari – hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian yang bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai isi onde – onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan dikawasn Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebgai tauge. Kacang hijau direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung bijinya akan keluar dan mengental menjadi semacam bubur. Tepung kacang hijau disebut dipdsaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue – kue dan cenderung membentuk gei. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mie yang dikenal sebagai soun
Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan          : plantae
Divisi               : megnoliophyta
Kelas               : magnoliopsida
Ordo                : fabales
Famili              : fabaceae
Genus              : vigna
Spesies            : V. Radiata
B.     Rumusan Masalah
Apakah pengaruh cahaya bagi pertumbuhan kacang hijau?
C.     Hipotesis
Cahaya dapat memperlambat pertumbuhan kacang hijau
D.    Tujuan
Untuk mengamati pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau (vigna radiata)


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini.
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiatus

B.     Morfologi Tanaman Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

C.     Peranan Agronomi N,P,K.
Suplai nitrogen di dalam tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya dengan pemeliharaan atau peningkatan kesuburan tanah. Peranan N terhadap pertumbuhan tanaman adalah jelas, karena senyawa organik di dalam tanaman pada umumnya mengandung N anatara lain asam-asam amino, enzim dan bahan lainnya yang menyalurkan enersi (Nyakpa, 1988). dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Terhadap pertumbuhan tanaman, - adalah dapat merangsang perkembangan perakaran tanaman. Terhadap produksi tanaman, P mempertinggi hasil serta berat bahan kering, bobot biji, memperbaiki kualitas hasil serta mempercepat masa kematangan. Sedangkan pengaruhnya terhadap resistensi penyakit dapat dikatakan bahwa P mempertinggi daya resistensi terhadap serangan penyakit terutam cendawan (Nyakpa, 1988).
Kalium di dalam tanaman dapat berfungsi untuk menguatkan jerami tanaman sehingga tanaman tidak mudah rebah. Terhadap produksi tanaman akan mempertinggi hasil produksi dan memperbaiki kualitas hasi. Selanjutnay kalium akan mempertinggi resistensi tanaman terhadap serangan penyakit, terutama terhadap penyakit oleh cendawan (Nyakpa, 1988).

BAB III
METODE KERJA

A.    Waktu dan tempat
Waktu pengamatan dilakukan 2 hari sekali selama 4 hari dan dilakukan penelitian di Rumah peneliti, Desa Muara rengas, kecamatan muara lakitan kabupaten Musi Rawas, 31666

B.     Alat
-          2 gelas aqua
-          Penggaris
Bahan
-          Biji kacang hijau
-          Kapas lembab

C.     Cara kerja
1.      Siapkan 2 gelas aqua dan masukkan kapas lembab kedalam gelas aqua tersebut
2.      Letakkan biji kacang hijau diatas kapas tadi
3.      Berilah nama / tanda pada 2 gelas aqua tadi (A dan B)
4.      Gelas A diletakkan ditempat yang terang, gelas B diletakkan ditempat yang gelap.
5.      Mengamati pertumbuhan kacang hijau 2 hari sekali selama 4 hari

BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN

A.    Hasil
Data hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau pada perlakuan yang berbeda di dapat hasil sebagai berikut :
Pengukuran hari ke -
Tinggi kecambah (mm)
Gelas aqua A
Gelas aqua B
1
Rata – rata
1
Rata - rata
2
0,5

1

4
2

3

Pertumbuhan tinggi
1,5

2


Keterangan :
Gelas aqua A ditempat terang
Gelas aqua B ditempat gelap

B.     Pembahasan
Pengaruh cahaya pada pertumbuhan kacang hijau yaitu dapat memperlambat perkecambahan kacanghijau. Perbedaan yang terjadi antara pertumbuhan kacang hijau ditempat yang terang dan pertumbuhan kacang hijau ditempat yang gelap yaitu gelas A yang diletakkan ditempat bercahaya, bijinya tumbuh agak lambat tetapi memiliki batang yang kuat dan daun berwarna hijau yang segar. Sedangka gelas B yang diletakkan ditempat gelap, bijinya tumbuh dengan cepat, akan tetapi batangnya tidak kuat dan daunnya berwarna kuning. Mengapa demikian? Karena kacang hijau yang berada pada gelas A mendapatkan cahaya matahari cukup untuk melakukan fotosintesis, sehingga proses foto sintesis dapat dilaksanakan dengan baik dan daun kacang hijau pun berwarna hijau segar. Sedangkan kacang hijau yangberada pada gelas B diletakkan ditempat gelap tanpa ada cahaya matahari. Jadi proses fotosintesis tidak dapat berlangsung, sehingga daun kacang hijau pada gelas B berwarna kuning pucat. Foto sintesis terjadididalam kloropas. Kloropas merupakan organel plastida yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloropas terdapat pada mesofil daun tanaman. Reaksi fotosintesis secara ringkas berlangsung sebagai berikut :

6CO2 + 6H2O cahaya matahari C6H12O6 + 6O2 + energi
                               Klorofil

Dan yang membuat biji kacang hijau digelas B lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan biji kacang hijau pada gelas A yaitu, tumbuhan memlikiki hormon aiksin yang dapat mempercepat proses pertumbuhan. Hormon auksin tersebut akan rusak jika terkena cahaya. Hal ini yang menyebabkan biji digelas A pertumbuhannya lebih lambat dari biji yang di gelas B.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda – beda. Dari percobaan yang telah kami lakukan terhadap perkecambahan kacang hijau dengan biji dan juga kapas lembab, namun dengan cahaya yang berbeda (ditempatkan pada tempat yang bercahaya dan tanpa cahaya), kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hipotesis yang kita perkirakan telah benar.
Tumbuhan yang berada pada tempat gelap akan lebih cepat tinggi (etiolasi) dari pada tumbuhan yang berada ditempat terang / bercahaya. Atau dapat dikatakan bahwa cahaya memperlambat / menghambat pertumbuhan meninggi (primer). Hal tersebut dapat terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.